Oleh :
Kita sebagai anggota jemaat diutus untuk menjadi saksi dan menyampaikan kabar kesukaan kepada segala makhluk, segala bangsa, dari Yerusalem sampai ke ujung bumi agar mereka yang percaya diselamatkan dari hukuman kekal (Kis. 1:8; Mat. 28:19; Mark.16:15).
Marilah kita renungkan tugas panggilan ini. Apakah kita selalu ingin diperlakukan sebagai anak kecil terus menerus dengan makanan-makanan yang lunak, dilayani, tanpa tantangan, tanpa upaya untuk meningkatkan iman kita, tanpa merasa terbeban dengan tugas misioner di tengah-tengah masyarakat?
Tanggal 29 Mei 1977 merupakan tanggal pendewasaan pepanthan di Srondol menjadi gereja yang dewasa. Dengan peringatan ulang tahun ini gereja kita telah 31 tahun, bahkan 41 tahun sejak persekutuan ini berdiri, menyediakan dirinya sebagai wahana persekutuan, pelayanan, dan kesaksian bagi jemaatnya. Selama kurun waktu itu selalu ada generasi baru yang perlu makanan-makanan lunak dan masih perlu dilayani, ada generasi yang berani menghadapi tantangan, berani melayani, bersaksi, dan mengemban tugas-tugas misioner lainnya, ada generasi yang berani berpikir ke depan, membuat terobosan-terobosan baru menuju ke arah gereja yang sejati. Kita tidak mungkin menunggu hingga seluruh warga jemaat siap tanpa kecuali. Biarlah masing-masing mengambil bagian sesuai talentanya, kemampuannya, dan posisinya dalam tubuh Kristus.
Saat ini apakah kita memiliki impian kelak gereja kita menjadi gereja yang misioner ? Ataukah kita tidak mau bermimpi seperti itu karena sudah merasa misioner, merasa cukup dengan kondisi saat ini, tidak perlu neko-neko, yang penting kehidupan jemaat berjalan lancar-lancar saja, masyarakat masih mengakui kalau di Jalan Nangka 16 ada gereja yang bernama GKJTU Srondol, itu sudah cukup. Kalau kita bermimpi yang enggak-enggak, jangan-jangan nanti malah mbubrahke tatanan. Memelihara yang di dalam saja susah, mikir diri sendiri saja sulit kok repot-repot mikir orang lain dengan misi macem-macem.
Kita seharusnya berpikir sebaliknya, dengan memiliki mimpi atau visi yang jelas tentang gereja kita ke depan, maka kita akan terpacu untuk lebih berani menilai diri sendiri, memiliki acuan yang jelas untuk menilai, berani belajar untuk menajamkan kemampuan kita, dan selalu memperbaiki diri. Bila demikian bagaimana sebaiknya mewujudkan impian menjadi gereja yang misioner? Bagaimana menjalankan misi Allah dan mencapai sasaran-sasarannya? Sarana apa sajakah yang dibutuhkan?
2 komentar:
Syalom...
pak.. salam buat teman2 pemuda GKJTU Srondol..
ni dari salatiga mau nge-info...
come and visit
www.pemudagkjtu.co.cc
GBU... :D
Buat Ajeex Salatiga (lengkapnya?), syaloom juga. Salam utk teman2 pemuda Srondol saya sampaikan. Juga kami akan kunjungi web pemudagkjtu.co.cc.
Selamat melayani.Syalom
Posting Komentar